A. PENGERTIAN
1.
Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan
suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang
oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
2.
Semua perbuatan penyelewengan dari norma
kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
3.
Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan
perlindungan bagi sosial.
B.
FAKTOR-FAKTOR
1.
PENGARUH KAWAN SEPERMAINAN
Di
kalangan remaja, memiliki banyak kawan adalah merupakan satu bentuk prestasi
tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata
teman-temannya. Apalagi mereka dapat memiliki teman dari kalangan terbatas.
Misalnya, anak orang yang paling kaya di kota itu, anak pejabat pemerintah
setempat bahkan mungkin pusat atau pun anak orang terpandang lainnya. Sebab
kawan dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup yang tertentu
pula. Apabila si anak akan berusaha mengikuti tetapi tidak mempunyai modal
ataupun orangtua tidak mampu memenuhinya maka anak akan menjadi frustrasi.
Apabila timbul frustrasi, maka remaja kemudian akan melarikan rasa
kekecewaannya itu pada narkotik, obat terlarang, dan lain sebagainya.Pengaruh
kawan ini memang cukup besar. Maka, orangtua para remaja hendaknya berhati-hati
dan bijaksana dalam memberikan kesempatan anaknya bergaul. Jangan biarkan anak
bergaul dengan kawan-kawan yang tidak benar. Memiliki teman bergaul yang tidak
sesuai, anak di kemudian hari akan banyak menimbulkan masalah bagi orangtuanya.
Untuk
menghindari masalah yang akan timbul akibat pergaulan, selain mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai, orangtua hendaknya juga memberikan
kesibukan dan mempercayakan sebagian tanggung jawab rumah tangga kepada si
remaja. Pemberian tanggung jawab ini hendaknya tidak dengan pemaksaan maupun
mengada-ada. Selain itu, berilah pengarahan kepada mereka tentang batasan teman
yang baik.
- PENDIDIKAN
Memberikan
pendidikan yang sesuai adalah merupakan salah satu tugas orangtua kepada
anak. Agar anak dapat memperoleh pendidikan yang sesuai, pilihkanlah
sekolah yang bermutu. Orangtua hendaknya membantu memberikan pengarahan
agar masa depan si anak berbahagia. Arahkanlah agar anak memilih jurusan
sesuai dengan kesenangan dan bakat anak, bukan semata-mata karena
kesenangan orang tua. Masih sering terjadi dalam masyarakat, orangtua yang
memaksakan kehendaknya agar di masa depan anaknya memilih profesi tertentu
yang sesuai dengan keinginan orangtua. Pemaksaan ini tidak jarang justru
akan berakhir dengan kekecewaan. Sebab, meski memang ada sebagian anak
yang berhasil mengikuti kehendak orangtuanya tersebut, tetapi tidak
sedikit pula yang kurang berhasil dan kemudian menjadi kecewa, frustrasi
dan akhirnya tidak ingin bersekolah sama sekali. Mereka malah pergi
bersama dengan kawan-kawannya, bersenang-senang tanpa mengenal waktu bahkan
mungkin kemudian menjadi salah satu pengguna obat-obat terlarang.
- PENGGUNAAN
WAKTU LUANG
Mengisi waktu luang dilakukan kepada kebijaksanaan remaja,
ada baiknya pula orangtua ikut memikirkannya pula. Orangtua hendaknya jangan
hanya tersita oleh kesibukan sehari-hari. Orangtua hendaknya tidak hanya
memenuhi kebutuhan materi remaja saja. Orangtua hendaknya juga memperhatikan
perkembangan batinnya. Remaja, selain membutuhkan materi, sebenarnya juga
membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Oleh karena itu, waktu luang yang
dimiliki remaja dapat diisi dengan kegiatan keluarga sekaligus sebagai sarana
rekreasi. Kegiatan keluarga ini hendaknya dapat diikuti oleh seluruh anggota
keluarga. Kegiatan keluarga dapat pula berupa tukar pikiran dan berbicara dari
hati ke hati.
- UANG SAKU
Orangtua hendaknya memberikan teladan untuk menanamkan pengertian bahwa
uang hanya dapat diperoleh dengan kerja dan keringat. Remaja hendaknya
dididik agar dapat menghargai nilai uang. Mereka dilatih agar mempunyai
sifat tidak suka memboroskan uang tetapi juga tidak terlalu kikir. Ajarkan
pula anak untuk mempunyai kebiasaan menabung sebagian dari uang sakunya.
Menabung bukanlah pengembangan watak kikir, melainkan sebagai bentuk
menghargai uang yang didapat dengan kerja dan semangat.
Pemberian
uang saku kepada remaja memang tidak dapat dihindarkan. Namun, sebaiknya uang
saku diberikan dengan dasar kebijaksanaan. Jangan berlebihan. Uang saku yang
diberikan dengan tidak bijaksana akan dapat menimbulkan masalah. Yaitu:
- Anak menjadi boros
- Anak tidak menghargai uang, dan
- Anak malas belajar, sebab mereka pikir tanpa
kepandaian pun uang gampang.
- PERILAKU SEKSUAL
Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang
menguatirkan. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum,
para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat
sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja.
Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan.
Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk
mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini
sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu.
Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Dalam
memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh
cinta, orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan
dengan kebebasan. Hal yang paling penting di sini adalah adanya komunikasi
dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua hendaknya menjadi sahabat
anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah
dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan
masalahnya kepada orangtua.
Orangtua
juga hendaknya memberikan bimbingan pendidikan seksual secara terbuka, sabar,
dan bijaksana kepada para remaja. Remaja hendaknya diberi pengarahan tentang
kematangan seksual serta segala akibat baik dan buruk dari adanya kematangan
seksual. Dengan demikian, mereka akan menghindari perbuatan yang tidak boleh
dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang harus dilakukan.