Save Your Self from OCD

Hai semuanyaaaaa... kali ini kita mau bagi bagi info tentang OCD (Obsesive Compulse Disorder).. CHECK THIS OUT..






Apa Sih COD ituuu???
OCD itu adalah suatu penyakit kejiwaan yang didasari atas rasa kecemasan. Menurut Anna Surti Ariani Teguh, S. Psi,  M. Psi, psikolog menjelaskan seseorang bisa dikatakan OCD apabila mengalami obsesi dan kompulsi. Obsesi itu adalah keinginan untuk melakukan sesuatu, bahkan kita sampai susah untuk menghentikannya.. contohnya kita merasa bahwa tangan kita selalu kotor setelah melakukan aktifitas apapun dengan tangan. Meskipun itu hanya menulis ajaa...

Sedangkan kompulsi adalah melakukan aktifitas tersebut berulang ulang, kaku, dan tanpa sadar. Bahkan kalau kita gak melakukan hal itu kita bisa merasa something wrong with your self, hmmm kayak mengalami bencana besar gituuu.. Contohnya, gara gara kita ngerasa tangan kita selalu kotor, kemanapun kita pergi kita selalu membawa antiseptik. Bahkan beberapa orang ada juga habis salaman dengan orang langsung membersihkan tangannya dengan antiseptik. Hiiii sungguh terrr.. la..luuu :D

Biasanya sih orang yang kena OCD itu orang yang perfektionis buangettt, orang yang gak pede,orang yg sering dikritik, dan orang yang di bully. Hayooooo,, apa ada salah satu dari kalian yang termasuk dalam ciri ciri ini?? :D

Buat kalian yang ngerasa terkena OCD, yang harus kita lakuin adalahhhh...
1. Be your self ajaaa dan terima dirimu apa adanya. Apapun kekurangan maupun kelebihanmu itu :)
2. Menerima kritik sebagai masukan. Dengan mendengarkan kritik ituu, kita bisa memperbaiki diri kita sendiri. Jangan terlalu dendam sama kritikan orang lainn :)

Dan inti dari segala inti, stop being a perfectionis.. hahahaha :D

Sekian infonya yang kita berikan... Moga berguna yaaa... :D

Source: KawankuMagz



KENAKALAN REMAJA



A.  PENGERTIAN
1.       Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
2.       Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
3.       Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.


B.   FAKTOR-FAKTOR
1.      PENGARUH KAWAN SEPERMAINAN
            Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan adalah merupakan satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannya. Apalagi mereka dapat memiliki teman dari kalangan terbatas. Misalnya, anak orang yang paling kaya di kota itu, anak pejabat pemerintah setempat bahkan mungkin pusat atau pun anak orang terpandang lainnya. Sebab kawan dari kalangan tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup yang tertentu pula. Apabila si anak akan berusaha mengikuti tetapi tidak mempunyai modal ataupun orangtua tidak mampu memenuhinya maka anak akan menjadi frustrasi. Apabila timbul frustrasi, maka remaja kemudian akan melarikan rasa kekecewaannya itu pada narkotik, obat terlarang, dan lain sebagainya.Pengaruh kawan ini memang cukup besar. Maka, orangtua para remaja hendaknya berhati-hati dan bijaksana dalam memberikan kesempatan anaknya bergaul. Jangan biarkan anak bergaul dengan kawan-kawan yang tidak benar. Memiliki teman bergaul yang tidak sesuai, anak di kemudian hari akan banyak menimbulkan masalah bagi orangtuanya.
  Untuk menghindari masalah yang akan timbul akibat pergaulan, selain mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai, orangtua hendaknya juga memberikan kesibukan dan mempercayakan sebagian tanggung jawab rumah tangga kepada si remaja. Pemberian tanggung jawab ini hendaknya tidak dengan pemaksaan maupun mengada-ada. Selain itu, berilah pengarahan kepada mereka tentang batasan teman yang baik.
  1. PENDIDIKAN
                Memberikan pendidikan yang sesuai adalah merupakan salah satu tugas orangtua kepada anak. Agar anak dapat memperoleh pendidikan yang sesuai, pilihkanlah sekolah yang bermutu. Orangtua hendaknya membantu memberikan pengarahan agar masa depan si anak berbahagia. Arahkanlah agar anak memilih jurusan sesuai dengan kesenangan dan bakat anak, bukan semata-mata karena kesenangan orang tua. Masih sering terjadi dalam masyarakat, orangtua yang memaksakan kehendaknya agar di masa depan anaknya memilih profesi tertentu yang sesuai dengan keinginan orangtua. Pemaksaan ini tidak jarang justru akan berakhir dengan kekecewaan. Sebab, meski memang ada sebagian anak yang berhasil mengikuti kehendak orangtuanya tersebut, tetapi tidak sedikit pula yang kurang berhasil dan kemudian menjadi kecewa, frustrasi dan akhirnya tidak ingin bersekolah sama sekali. Mereka malah pergi bersama dengan kawan-kawannya, bersenang-senang tanpa mengenal waktu bahkan mungkin kemudian menjadi salah satu pengguna obat-obat terlarang.
  1. PENGGUNAAN WAKTU LUANG
Mengisi waktu luang dilakukan kepada kebijaksanaan remaja, ada baiknya pula orangtua ikut memikirkannya pula. Orangtua hendaknya jangan hanya tersita oleh kesibukan sehari-hari. Orangtua hendaknya tidak hanya memenuhi kebutuhan materi remaja saja. Orangtua hendaknya juga memperhatikan perkembangan batinnya. Remaja, selain membutuhkan materi, sebenarnya juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Oleh karena itu, waktu luang yang dimiliki remaja dapat diisi dengan kegiatan keluarga sekaligus sebagai sarana rekreasi. Kegiatan keluarga ini hendaknya dapat diikuti oleh seluruh anggota keluarga. Kegiatan keluarga dapat pula berupa tukar pikiran dan berbicara dari hati ke hati.
  1. UANG SAKU
    Orangtua hendaknya memberikan teladan untuk menanamkan pengertian bahwa uang hanya dapat diperoleh dengan kerja dan keringat. Remaja hendaknya dididik agar dapat menghargai nilai uang. Mereka dilatih agar mempunyai sifat tidak suka memboroskan uang tetapi juga tidak terlalu kikir. Ajarkan pula anak untuk mempunyai kebiasaan menabung sebagian dari uang sakunya. Menabung bukanlah pengembangan watak kikir, melainkan sebagai bentuk menghargai uang yang didapat dengan kerja dan semangat.
Pemberian uang saku kepada remaja memang tidak dapat dihindarkan. Namun, sebaiknya uang saku diberikan dengan dasar kebijaksanaan. Jangan berlebihan. Uang saku yang diberikan dengan tidak bijaksana akan dapat menimbulkan masalah. Yaitu:
    1. Anak menjadi boros
    2. Anak tidak menghargai uang, dan
    3. Anak malas belajar, sebab mereka pikir tanpa kepandaian pun uang gampang.
  1. PERILAKU SEKSUAL
    Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta, orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan dengan kebebasan. Hal yang paling penting di sini adalah adanya komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua hendaknya menjadi sahabat anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan masalahnya kepada orangtua.
Orangtua juga hendaknya memberikan bimbingan pendidikan seksual secara terbuka, sabar, dan bijaksana kepada para remaja. Remaja hendaknya diberi pengarahan tentang kematangan seksual serta segala akibat baik dan buruk dari adanya kematangan seksual. Dengan demikian, mereka akan menghindari perbuatan yang tidak boleh dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang harus dilakukan.

Good Socialization for Cancer children

Ikutan Shave For Hope
Gadis Aksi

Sebagai penyakit pembunuh nomor satu di dunia versi World Health Organization (WHO), wajar kalau kanker termasuk penyakit yang menakutkan. Apalagi mengingat kanker nggak cuma menyerang orang dewasa, tapi juga anak-anak. Berangkat dari kepedulian ini, muncullah ide Shave for Hope. Wah, seperti apa ya idenya?

Asian Medical Students Association - Indonesia Chapter (AMSA – INA), sebuah organisasi internasional yang berbasis aksi, persahabatan dan ilmu pengetahuan, bareng Evio Productions, sebagai event organizer, dan Yayasan Pita Kuning Anak Indonesia – Community of Children with Cancer (YPKAI – C3), sebuah yayasan peduli kanker, menggelar program Shave for Hope. Konsep yang mereka buat adalah mengumpulkan relawan untuk mencukur rambur mereka, dalam rangka meningkatkan kepedulian dan juga donasi sekaligus sebagai bentuk empati kepada anak-anak penderita kanker. Program ini juga bertujuan untuk menunjukkan kepada anak-anak tersebut bahwa kehilangan rambut karena menderita kanker, bukanlah hambatan untuk berjuang demi kesembuhan dan menggapai cita-cita mereka.

Tanggal 27 Mei 2012 ini, Shave for Hope akan digelar di Gandaria City Jakarta dan dimulai pukul 10.00 WIB. Saat ini pula, pendaftaran untuk menjadi relawan Shave for Hope masih dibuka. Untuk mendaftar bisa klik bagian ‘register’ di shaveforhope.com dan info lainnya bisa follow akun twitter-nya di @shaveforhope. Ayo, ikutan! Muthia – Foto: www.shaveforhope.com.