WORLD AIDS DAY

Untuk memperingati hari AIDS sedunia yang diperingati rabu, tanggal 1 Desember, KONRESA mengadakan seminar sehari mengenai hari AIDS. Seminar ini diikuti oleh seluruh warga SMARIHASTA dengan mengirim beberapa orang wakil dari masing-masing kelas.
Berikut ini adalah sedikit ulasan mengenai HIV/AIDS:

Beda HIV dan AIDS
1)HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yaitu penyabab penyakit AIDS, dapat melemahkan sistem kekebalan atau perlindungan tubuh.
2)AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yaitu kumpulan beberapa gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV.

WHO, membentuk sistem untuk menggolongkan tahap penyakit HIV berdasarkan tanda dan gejala dalam empat stadium:
Stadium 1: tanpa gejala
Stadium 2: penyakit ringan
Stadium 3: penyakit lanjutan
Stadium 4: penyakit berat

Sejarah AIDS
HIV pertama kali ditemukan di Afrika, kemudian menyebar ke Amerika, Eropa, dan seluruh penjuru dunia.
Pujo asked question
Tahun 1981 pertama ditemukan kasus di Amerika
Tahun 1983 Institut Pasteur menemukan virus sebagai penyebab penyakit ini
Tahun 1987 pertama kali ditemukan di Bali, Indonesia

HIV terdapat dalam cairan tubuh, yaitu:

WORLD AIDS DAY HELD IN SMARIHASTA

hari aids yang akan diperngati pada tanggal 1 Desember mendatang memberikan inspirasi pada kami untuk mengadakan seminar penyuluhan mengenai apa itu AIDS hari ini tanggal 20 November 2010. seminar ini diadakan dengan kerja sama antara KONRESA, SMARIHASTA, Fakultas Ilmu Kedikteran UB malang, dan IWAMA.

berikut ini intisari dari seminar yang diadakan:
APA BEDA HIV DAN AIDS?
1. HIV(human immunodeficiency virus): penyebab AIDS, melemahkan kekebalan atau perlindungan tubuh
2. AIDS(acquired immune deficiency syndrome): kumpulan beberapa gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV

WHO, organisasi kesehatan sedunia, membentuk sistem untuk menggolongkan tahap penyakit HIV berdasarkan tanda dan gejala dalam 4 stadium:
stadium 1 : tanpa gejala
stadium 2 : penyakit ringan
stadium 3: penyakit lanjutan
stadium 4: penyakit berat

dari mana asal HIV?
tidak seorangpun yang tahu asal HIV, kerja yang sesungguhnya atau bagaimana HIV dapat diberantas dari tubuh seseorang. di setiap negara, waktu laporan infeksi HIV pertama muncul, orang menyalahkan kelompok yang sudah terpinggirkan. biasanya yang disalahkan adalah orang dari luar atau penampilan dan perilakunya berbeda. semua itu membawa masalah saling menyalahkan dan dan prasangka. artinya juga bahwa banyak orang menganggap bahwa hanya orang dalam kelompok ini beresiko tertular HIV dan bahwa 'itu tidak mungkin terjadi pada saya". ketidakpastian mengenai asal usulnya HIV dan siapa yang terpengaruh oleh HIV juga membuat orang bahkan siap menyangkal bahwa HIV sebetulnya ada diantaranya.

berikut beberapa dokumentasi :

to be continued ...

brought to u by aris

PELATIHAN GURU BK SE-KOTA MALANG(DOCUMENTARY)

inilah beberapa hasil jepretan kami saat mengikuti kegiatan pelatihan yang diadakan pada tanggal 9 oktober 2010 di Universitas Muhammadyah Malang.
ini adalah salah satu penampilan dari nasiyid SMAN 8 Malang.
ini suasanu di dalam gedung.

memang tidak terlalu banyak foto yang kami(aku) ambil, tapi manfaat yang kami dapat dari pelatihan tersebut, seperti misalnya melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, bahwa sesuatu akan terlihat sangat berbeda tergantung apa yang kita pikirkan. Maka itu lihatlah sesuatu dengan hati yang tulus agar semuanya menjadi bermakna dan indah.

by aris

Psikologi Remaja

Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence).

Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.

Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997), masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.

Papalia & Olds (2001) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.

Transisi perkembangan pada masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock, 1990). Bagian dari masa kanak-kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terus bertambah. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak (Hurlock, 1990; Papalia & Olds, 2001).

Yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentang kehidupan (Papalia & Olds, 2001). Perubahan itu dapat terjadi secara kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh; dan kualitatif, misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi abstrak (Papalia dan Olds, 2001). Perkembangan dalam kehidupan manusia terjadi pada aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek perkembangan yang dikemukakan Papalia dan Olds (2001), yaitu: (1) perkembangan fisik, (2) perkembangan kognitif, dan (3) perkembangan kepribadian dan sosial.

Aspek-aspek perkembangan pada masa remaja
Perkembangan fisik
Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001).

This is the beginning

“MARI BELAJAR BERSAMA DALAM MENGHADAPI MASALAH”



Dalam kehidupan pasti ada masa-masa berat , masa-masa yang begitu membuat hati kita merasa terkucil, terpencil dari peredaran kebahagiaan. Entah kita sedang ditempa musibah, entah menghadapi masalah yang pelik dan tentu saja banyak sekali faktor-faktor yang dapat membuat manusia itu merasa ada di roda bawah.  Keadaan seperti ini sangat wajar sekali  dialami oleh manusia, jadi jangan pernah berpikir bahwa hanya anda saja yang mengalaminya.

Sebenarnya saat inilah, saat dimana kita mendapat masalah adalah waktu yang sangat tepat untuk melakukan petualangan dalam mengenal diri kita, seberapa kuat kita menghadapi gempuran-gempuran dari luar maupun dalam, Seberapa pintar kita dalam menyelesaikan masalah ,  atau seberapa lihai kita dalam memecahkan masalah. Di masa-masa ini kita begitu diuji dalam mengendalikan emosi dan menyelesaikan pertentangan batin dengan pikiran yang jernih. Namun pada kenyataan justru di saat ini kita begitu terpaku pada kesalahan diri dan cenderung merasa putus asa atas apa yang telah terjadi. Sebenarnya itu semua takkan terjadi jika kita bersikap tenang dan berusaha langsung menuju pada inti pemasalahannya. Setelah kita berhasil menelaah penyebab inti permasalahan , coba bersikap tenang dan secara perlahan berusaha mencari jalan keluar yang tepat.

Remaja yang Paling Rawan


Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) merupakan pokok pembangunan Nasional yang tercantum dalam RPJM 2004-2009. Salah satu sasaran strategis yang ingin dicapai adalah berkaitan erat dengan program KRR yang ditingkatkan melalui pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja.

Remaja mempunyai masalah yang kompleks seiring dengan masa transisi yang dialaminya. Masalah yang menonjol di kalangan remaja misalnya mengenai seksualitas ( saat kehamilan tidak diinginkan, dilakukan aborsi ), infeksi penyakit menular seksualitas (IMS), HIV & AIDS, penyalahgunaan NAPSA, dsb.

Masalah yang timbul tersebut merupakan dampak negative dari kebebasan mengakses informasi, dengan kemudahan-kemudahan yang sejalan dengan kemajuan teknologi.
Dalam menyikapi kemajuan teknologi masa remaja yang syarat dengan rasa ingin tahu yang tinggi dan keinginan untuk mencoba hal-hal yang baru, membuat masa remaja dikatakan masa yang paling rawan terjerumus dalam masalah seksualitas, dsb.
Namun, jika para remaja dapat melakukan hal-hal yang positif, maka akan menutup kemungkinan terjerumus dalam masalah-masalah seperti itu. Bahkan, remaja bias lebih sehat, bergaya, dan lebih berprestasi.

By: Trio Danu K

ODHA Pada Sisi Psikologi


Sebenarnya, tanpa kita sadari, ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) mengalami tekanan psikologi yang cukup hebat. Walaupun anda tidak melihatnya secara fisik. Karena, orang-orang yang sebelumnya ada di sekitar kehidupanya, menghindar dan menganggap mereka sebagai orang yang hina, tidak pantas dikasihani, dianggap sebagai orang jama`ah cafe remang-remang, aib bagi keluarga, dan lain sebagainya. Padahal HIV/AIDS tidak selalu datang karena mereka melakukan hal berdosa itu. Bisa karena kontak dengan darah penderita yang tidak mereka kenal.
Di lain sisi, mereka juga mendapatkan tekanan yang tak kalah hebat dari rasa sakit tubuh mereka, yaitu HIV/AIDS yang mengerogoti tubuh mereka, yang membuat mereka berumur tidak panjang lagi, vonis yang dijatuhkan pada mereka menjadikan makin berat tekanan psikologi yang harus mereka tanggung disamping ejekan dari masyarakat sekitar.

Kenakalan Remaja, Faktor Penyebab & Tips Menghadapinya

Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Dan saya pun pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri ketika sebuah anak kelas satu SMA di kompelks saya, ditangkap/diciduk POLISI akibat menjadi seorang bandar gele, atau yang lebih kita kenal dengan ganja.

Hal ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja berikut:
  • kurangnya kasih sayang orang tua.
  • kurangnya pengawasan dari orang tua.
  • pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
  • peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
  • tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
  • dasar-dasar agama yang kurang
  • tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
  • kebasan yang berlebihan
  • masalah yang dipendam

Dan beberapa tips untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:


- Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.

Bahaya Narkoba & Pemakainnya di Kalangan Remaja

Apa yang disebut NARKOBA ?

Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :