Maybe, kata “Bullying” sudah tidak asing lagi di telinga kalian. Yap, sudah banyak sekali anak di masa sekarang yang merasa ketakutan ketika mereka harus pergi ke sekolah. Banyak sekali anak anak yang menjadi korban Bullying. Sebenarnya apa sih Bullying itu? Bullying ialah suatu keadaan dimana seseorang “dikerjain” secara berulang-ulang oleh seorang atau sekelompok individu yang memiliki kedudukan atau mungkin fisik yang lebih baik. Ya, semacam seperti “Si Kaya dengan Si Miskin, Si Cantik dan Si Jelek, Si Besar dan Si Kecil,” dan lain lain. Bullying dapat terjadi secara fisik, psikologis, verbal, maupun seksual. Secara fisik contohnya dengan dipukul, dicubit, didorong, dijegal, dll. Bullying secapa psikologis itu misalnya dipermalukan di depan umum, dipanggil dengan nama cemoohan/ejekan, dihasut, difitnah, barang-barangnya disembunyikan, dll. Secara verbal contohnya dicaci maki langsung, diteror (baik melalui telepon, sms, atau email). Secara seksual bisa terjadi dari yang paling ringan dicolek-colek, sampai yang paling parah diperkosa.
- Katakanlah apa yang ada dipikirkan kalian, misalnya dengan ucapan: ”Mereka salah”, atau ”Mereka pengganggu”, ”Jangan dengarkan mereka” atau ”Bertahanlah”.
- Mengirimi teman kita sebuah surat kecil menghibur dan mendukung, seperti ”Sepuluh hal yang saya sukai tentang mu”.
- Bantu dia mengatasi masalah, seperti menawarkan untuk melaporkan bersama mengenai apa yang terjadi atau mendorong dia untuk berbicara dengan orang dewasa yang berwenang. Seperti guru.
- Membelanya, dengan meyakinkan dia bahwa kalian tidak akan pernah terlibat dalam gosip di belakang punggungnya.
- Tetap berada di dekatnya, misalnya dengan memberikan dia pelukan atau duduk bersamanya saat makan siang, dan bersikap hangat. Hanya dengan merasakan bahwa Anda dekat akan bermakna banyak bagi dirinya.
- Berikan dia waktu untuk ”istirahat”, semacam have fun dengan dia. Seperti bergurau atau membuat rencana untuk pergi bersama sama di luar jam sekolah, alias Hang out. Juga dengan tidak membuang waktu membicarakan hal-hal negatif di sekolah, tapi sebaliknya, fokus pada bersenang-senang.
Selain itu sebagai teman maupun sahabat, kita juga wajib lapor. Maksudnya?
· menemui konselor sekolah (guru BP)
· mengirimkan surat/tulisan yang anonim alias surat kaleng kepada guru atau kepala sekolah
· duduk bersama orangtua dan bersama-sama menuliskan surat atau e-mail
· meminta orangtua untuk berbicara dengan para pimpinan sekolah tanpa kita (teman korban) ikut serta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar